top of page

3 Prinsip Sederhana Profit dalam Trading Saham

Writer: Panji KadarPanji Kadar


Akhir tahun 2016 lalu gue memutuskan untuk buka rekening sekuritas, tanpa tahu sama sekali cara untuk trading saham, apalagi gimana dapat profit dari transaksi saham. Hasilnya ya...bisa ditebak, walaupun modalnya masih kecil, tapi dalam proses belajarnya pasti banyak kerugian. Waktu itu gue coba mulai dengan ngikutin saran-saran harian para "analis" yang ada di media-media. Ternyata, ngikutin berita mentah-mentah adalah ide yang buruk.


Beberapa tahun ini, gue mencoba menyederhanakan konsep yang bisa membuat profit yang konsisten dalam trading saham. Tiga prinsip ini selalu gue terapkan dalam memilih saham untuk dibeli, utamanya untuk jangka menengah atau swing trading. Semoga bisa membantu untuk yang mau mulai belajar di saham.


1. Pilih Saham Layak Beli

Analisa fundamental adalah hal pertama yang harus dilakukan dalam memilih saham-saham apa saja yang layak untuk dibeli. Secara sederhana, pastikan saham-saham yang akan dibeli adalah dari perusahaan yang memiliki performa yang baik (bukan sekadar terkenal) dan dalam harga yang tegolong "murah".


Saham "murah", bukan berarti saham yang memiliki harga dengan nominal kecil. Saham murah yang dimaksud adalah mereka yang memiliki harga terkini yang di bawah harga wajar. Berikut indikator saham murah yang biasa gue beli:

  • PER: <10x

  • ROE: >10%

  • Debt/Equity: <1 (atau <6 untuk saham perbankan)

  • Revenue: terus meningkat, setidaknya selama 3 tahun terakhir

Indikator-indikator di atas dapat disesuaikan dengan preferensi pribadi investor. Bisa juga tambahkan indikator-indikator lain, seperti PBV dan market capitalization jika memang dibutuhkan.


2. Tahu Kapan Harus Beli

Setelah tahu saham-saham mana saja yang layak beli, langkah selanjutnya adalah cari tahu kapan waktu yang tepat untuk beli. Analisa teknikal diperlukan untuk mengetahui waktu yang tepat untuk dibeli. Beberapa hal dasar yang perlu dipelajari untuk analisa teknikal antara lain:


  • Candlestick dan candlestick pattern

    • Pelajari bagian-bagian candlestick

    • Pelajari pola-pola seperti apa yang menjadi indikator reversal bullish


  • Moving Average (MA) harian

    • Biasanya gue memakai MA5, MA10, MA20, dan MA60 sekaligus

    • MA dapat menjadi acuan untuk titik support yang berguna untuk memprediksi trend reversal


  • Bollinger bands

    • Garis ini berguna untuk mengetahui apakah harga saham sudah oversold


  • MACD

    • Indikator ini berguna untuk cek potensi trend reversal

    • Biasanya gue memakai MACD dengan settingan (10,20,5)


3. Tahu Kapan Harus Jual

Analisa teknikal sebenarnya juga jadi dasar gue untuk jual sebuah saham. Indikator-indikator yang dipakai pun sama dengan yang gue pakai untuk analisa waktu beli. Hanya saja, kebalikan dari saat beli, di sini kita mesti tahu kapan sebuah saham itu menjadi overbought atau jadi "terlalu mahal". Saat indikator-indikator tersebut menunjukkan saham sudah overbought, berarti sudah waktunya untuk jual. Indikator-indikator yang mesti diperhatikan adalah: candlestick, MA (5,10,20,60), Bollinger Bands, dan MACD. Terkadang gue juga mengikuti isu atau berita-berita yang berkembang mengenai saham yang lagi gue hold.


Dengan 3 prinsip di atas, gue harap kita bisa sama-sama dapat keuntungan yang konsisten dalam trading saham. Lain waktu gue bakal coba jelaskan secara detail mengenai teknik-teknik tersebut. Selamat mencoba and have a wonderful day!


 

Disclaimer:

Bijaklah mengambil keputusan membeli/menjual saham. Hindari mengambil keputusan hanya berdasarkan informasi yang ada di website ini saja. Semua bentuk investasi, termasuk trading saham, mempunyai risiko. Informasi yang diberikan dalam website adalah murni analisa pribadi penulis tanpa memaksa pengunjung dan pembaca untuk setuju. Setiap keputusan pembelian dan penjualan saham adalah keputusan pribadi secara sadar. Dengan mengunjungi website ini, berarti Anda telah menyetujui untuk membebaskan penulis dari setiap keputusan yang pengunjung buat dalam berinvestasi

Comentarios


Subscribe Form

  • Spotify
  • iTunes

©2024 by Panji Kadar

bottom of page